HUJAN DINI HARI DAN RINDU YANG MENJELMA MENJADI SEBUTIR PASIR DIMATAKU

Dari balik bantal guling
lamatlamat terdengar gemercik air hujan
membasahi semesta raya
mengigilkan ibukota tubuhku
sambil kudekap eraterat mimpi tentang kau
yang merayap menuju ujung waktu
ketika bunyi bedug bertalutalu
Dan ayam jantan berkokok sehabis bersenggama di padang ilalang

tibatiba tubuhmu berkobarkobar
membakar seisi kota dan meluruhkan gedunggedung
setelah itu melelehkan kedua bola biji mataku

aku tak dapat melihat kau yang menarinari
meliukliuk sepanjang jalan kota
bersama gemercik air hujan yang turun menderas
membasahi wajah yang merona
melepaskan sebutir pasir dimataku
sebutir pasir yang mengendap di hati
yang merayap pelanpelan hingga teronggok di sudut mata
jatuh……….

*bersama hujan menderas aku tulis sajak ini….
190210