Friedrich Nietzsche

“ Ketika udara terasa jernih, ketika kesejukan embun bercucuran ke bumi, tak terlihat dan tak terdengar, kesejukan embun pun mengenakan sepatu-sepatu lembut, seperti segala yang lembut menyejuk: Apakah kemudian kau pun ingat, betapa dulu pun kau haus, mendamba cucuran airmata surgawi dan butiran-butiran embun, hangus dan letih, sementara di atas jalan-jalan kuning penuh rumput, berpencaran buih-buih cahaya matahari petang yang nakal menembusi pohon-pohon gelap.”

( Friedrich Nietzsche, 15 Oktober 1844 – 25 Agustus 1900 )

4 komentar di “Friedrich Nietzsche

Tinggalkan komentar