Takut

bunyi petir mengelegar!
sepi tercerai berai
gendang telingaku bergetar
jiwaku mengigil,merontokan rasaku.
aku berlari dengan cepat
sembunyi dibalik jubah ibu
aku kira itu bunyi terompet Sangkala yang akan melipat bumi malam ini!

Juanda.20109.

31 komentar di “Takut

  1. Bunyi petir selalu menakutkan, tetapi keberadaan ibu disisi selalu membuat aman dan menghilakan rasa takut. Thanks

    *****lj*****

    sayangnya ibuku tinggal jauh dibarat bumi ini,mbak.

  2. Emang bunyi sangkakala seperti apa sih?? puisi singkat But keren….

    ********lj*******

    Bunyi Sangkala,tentunya bunyi yg paling menakutkan rasa jiwa dan hati,mas. hehe

  3. Petir yang berbunyi mengingatkan kita akan adanya kebesaran Tuhan..puisi yg selalu top abiezz..btw trims atas kunjungannya

    *******lj******

    sama2,mas.
    senang rasanya sdh berkunjung kembali diblog ini.
    salam hangat selalu.

  4. ssstttt, mas….

    Iko juga takut petir dan geluduk… sstttt, jangan bilang siapa2 yaaa, nanti diketawain orang.

    *******lj*******

    hahahahaha
    gmn mau bilang.
    kamu sdh tulis.hahaha

  5. jubah ibu? pilihan kata yang kurang pas buat saya yang ibunya ga pernah pake jubah 🙂

    anyway… puisinya mantaph lah

    *******lj*******

    hahaha
    (slmt mlm,mas)

  6. seandainya itu bunyi sangkakala, maka jubah ibu pub tak kan bisa melindungiku…

    ****lj****

    masih tetap bisakan,mbak
    walau gmn pun pasti ibu selalu melindungi kita.walau dgn cara apapun,hehe

  7. Kalo sudah deket ibu, rasanya aman dan damai dunia ini. Jadi, saya bisa memastikan bahwa mereka yang bertikai di Gaza itu mestilah ga pernah deket dengan ibunya. Mereka tak pernah merasakan nikmatnya hidup damai dan aman.

    ********lj********

    beberapa hari yg lalu,saya mendapatkan foto2 dari seorang sahabt saya di padang.
    dia kirim memalui email,dan menunjukan foto2 diaman
    si’ibu sambil meregang nyawa membelai dgn lembut wajah anaknya
    lalu,tangan si’ibu jatuh terkulai ketanah bersama dgn nyawa sdh diambil olehNya

  8. Heheeh,,, rada g’ ngerti maksud’na ap… beneran petir iianx dimusim ujan atoh “petir” iianx menyambar sodara xt dipalestina… 🙂

    ********lj********

    hahaha.
    teliti sekali kau,sobat

  9. bumi terlipat…aku kok jadi membayangkan tengah mengerjakan origami ya

    waktu kecil jika petir menggelegar aku malah lari ke kamar tidur, bukan ke pelukan ibuku. kupikir percuma saja lari mendekap ibu, sebab kutahu ortu-ku takkan mampu mengalahkan amarah alam

    anak kecil yg aneh…:P

    *********lj*********

    hmmm..
    walau bagaiman pun ibu akan selalu berjuang dan mati2an melindungi anaknya.
    apalagi bila sang anak berlari menujunya.

  10. Jadi ingat masa² kecil. 🙂
    Hujan deras disertai petir yang menggelegar seakan merupakan ‘moster’ yg menakutkan.
    Kemudian dengan bijaknya sang bunda memeluk sembari mengusap rambut kita.
    “Nak, itu adalah sebuah petir yang akan selalu ada dan menghiasi kehidupan kita. Jangan takut petir nak, karena petir adalah juga ciptaan Sang Maha Pencipta…”

    *********lj*********

    malam ini aku lagi melukis petir,mas

  11. Puisinya indah..tp aq lbh takut gempa, trauma dgn kejadian di negeriku. Salam sobat.., maaf lama gak berkunjung.

    ******lj*****
    slmt mlm kmebali,mas
    senang rasanya berkunjung kembali.
    bagaimana khbrnya?
    salamku.

Tinggalkan Balasan ke lintang Batalkan balasan