” esok malam kita menghayal kembali….”

duduk menghadap jendela yang terbuka
waktu malam beginilah,aku bisa menghayal tentang dirimu
jadi ingat senyum yang kau beri dari balik jendela kamarmu
saat aku melewati depan rumahmu
lambai tangan kecilmu
mengkibas kedua mataku,tak berkedip
lalu kau beri tanda padaku,seakan-akan akan ada yang ingin kau berikan padaku
ok..!? aku tunggu dibawah jendelamu
terlihat kembali kau membawa saputangan berwarna biru
kau lempar…
terbang
melayang
jatuh
tepat di genggaman kedua tanganku
sejuta rasanya
kucium
wangi
menelusuri rongga-rongga hidungku
lalu berdiam diri ia pada hatiku
tak apa,dik. walau ini yang kau beri padaku
akan aku simpan baik-baik
bila aku mempunyai sayap
akanku bawa terbang kau,melihat indahnya dunia
dimana bunga aldeweis tumbuh ditaman cinta
dipuncak langit jiwamu jiwaku…
sayang sepeda motorku dibengkel,kalau tidak aku ajak jalan-jalan ketaman ria,
atau melihat tong setan,atau kita berputar-putar dengan korsel
sudahlah…..
kalau malam ini aku hanya menghayal tentang dirimu
malu aku malu…
dengan poster penyanyi dangdut idolaku
bang aji rhoma irama,seakan akan ia menatapku dan memberiku tanda
bila waktu subuh sudah tiba……..
ok..sobat,selamat malam
esok malam kita menghayal kembali.nanti aku tutupi poster penyanyi idolaku
agar tak memberi tanda,dan menganggu kita kembali…….
kalau begitu aku rebahkan dulu ini badan
tak lupa berdoa padaNya
agar esok tercurah rejeki darinya
karena sudah waktunya esok kredit cicilan sepeda motor jatuh tempo………

malam,sobat……………….

langitjiwa.

kisah kau dan aku di bis kota itu

hiruk pikuk kendaraan,berlalu lalang mewarnai kisah kotaku
sedikit cepat melangkah ini kaki meloncat pada anak tangga bismu
duduk dibangku belakang,terkenang masa kita dulu
dimana berkeliling kota bernaik bis,sambil kita membolos,hanya untuk meluangkan waktu bersama
datang laki-laki dengan berjaket hitam,mendorong kau hingga terjatuh kawannya secepat kilat menyambar dompetmu…. Baca lebih lanjut

negeri 1001 cinta

kepada cintaku….
nanti akan aku kirim khabar berita kepadamu,
bila pengembaraan’ku usai,dimana sekarang aku berdiam dinegeri 1001 cinta
melalang buana jiwaku,diatap langit-langit
hanya untuk melihat para dewa-dewa berkumpul,
memainkan dawai-dawai asmara dan meluncurkan beribu anak panah cinta gilanya
ditariknya aku pada perjamuan malam
satu tegak…
aku masih ingat ini negeri 1001 cinta
dua tegak…
mulai bayangan samar datang pada hatiku..
tiga tegak…
terbang kesadaranku menelusuri lembah para bidadari menari
empat tegak…
benar-benar lenyap diriku
lihat dia menari diatas rembulan dengan ketelanjanganya
lalu para dewa-dewa itupun meninggalkan aku
dibawanya celana dan baju’ku…..